: Kang Gary
Aku mengenalmu dari leluconmu. Aku bersamamu saat kudengar lagu-lagumu. Aku menyukaimu karena kata-katamu.
(gambar diambil dari sini)
Is this what they call love?
When you have it, it’s a burden. Without it, you’re lonely.
Mendengar kalimat ini, aku seperti baru mengenal cinta. Kau mengajakku merasakan duka dan gembira. Menyerapnya dalam-dalam, membaurnya diam-diam; tersenyum dan terharu bersamaan. Kemudian kau berbisik: “cinta itu bukti bahwa kita nyata”.
Every single particle inside my body is loving you.
Tiba-tiba aku kembali ke masa aku merasa menjadi Cinderella dan bertemu pangeran pujaannya. Yang memujaku, melebihi apa-apa. Apa lagi yang perlu kuminta? Duniaku sudah sempurna.
The Seine river glitters like your eyes.
The Eiffel Tower is very high, just like how I cannot reach your heart.
Aku melayang menuju Paris. Bersamamu menyusuri kota nan romantis. Impian dan kenyataan menjadi bias. Bahagia yang berawal dari maya menjelma nyata.
Although you may be hurt and bleeding now, a better day will come.
Hard work will never betray you.
Seakan kurang sempurna, kau membuktikan diri sekali lagi bahwa kata-katamu mampu menggerakkan semangatku. Membuatku bangkit. Membantuku mengubur keputusasaanku. Mendengar kau mengucapkan kata itu membuatku yakin pada kebahagiaan di depanku.
—
Pondok Aren, 05042013
April 5th, 2013 at 22:20
“The Eiffel Tower is very high, just like how I cannot reach your heart,” Arghht it’s my favorite quote and, di blog gue ada nih kutipan kalimat.
SukaSuka
April 8th, 2013 at 20:40
sekarang, gimana ya caranya biar Kang Gary bisa baca tulisan ini?
:))
SukaSuka
Juli 20th, 2013 at 19:57
Mbak Eka, salam buat Kang Gary yah. *dikeplak* :))
SukaSuka
Juli 25th, 2013 at 01:06
Iya, sudah aku sampaikan salamnya.
*mimpi*
SukaSuka